SELAMAT BERGABUNG DI YPI AL-HIDAYAH Jl Pangandaran No 19 Ds Ciulu Kec. Banjarsari Kab. Ciamis

Rabu, 12 Mei 2010

PROGRAM PEMBANGUNANTAHUN 2006 – 2016

PROGRAM PEMBANGUNAN

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) AL-HIDAYAH

TAHUN 2006 – 2016

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Umum

1.2. Kondisi Permasalahan

1.3. Maksud dan Tujuan

BAB II TINJAUAN TERHADAP HASIL YANG DICAPAI

2.1. Aspek Kelembagaan

2.2. Pengembangan Pendidikan

2.3. Sumber Daya Manusia

2.4. Aspek Ekonomi dan Keuangan

2.5. Sarana Prasarana Fisik

2.6. Aspek Kemasyarakatan

2.7. Kesimpulan Saran dan Pendapat

BAB III RENCANA STRATEGI PEMBANGUNAN

3.1. Arah Pembangunan Pendidikan

3.2. Kebijaksanaan Pembangunan Fisik

3.3. Bidang Kelembagaan

3.4. Bidang Ekonomi dan keuangan

3.5. Program Pembangunan Jangka Pendek

3.6. Program Pembangunan Jangka Menengah

BAB IV APLIKASI / INDIKASI PROGRAM


BAB I PENDAHULUAN

1.1. Umum

Tidak terasa waktu tiga belas tahun telah berlalu perjalanan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Hidayah dalam membawa misi pengembangan agama Islam di Desa Ciulu, selama perjalanan tersebut sungguh sangat penuh dengan pengalaman berharga dalam perjuangan melestarikan Risalah Islamiyah yang dibawa oleh nabi Agung Muhammad SAW, nabi pembawa petunjuk kejalan yang benar bagi semua umatnya agar selamat sejahtera di dunia dan di akhirat kelak.

Oleh karena itu, tentunya selama dalam perjalanannya dilalui suatu kondisi yang penuh dinamika dan romantika yang harus diterima dengan segala kebesaran dan keikhlasan dari semua pihak agar mendapat rido dari Alloh SWT, khususnya bagi para pendiri, para pembina apalagi para pelaksana yang langsung melaksanakan kegiatan operasional dilapangan, dan umumnya masyarakat yang telah berinteraksi dengan kegiatan sosial keagamaan baik yang ada dan berada disekitar lingkungan kegiatan ataupun yang ada dimana saja. Disamping itu juga selama itu pula keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai sudah bisa dirasakan termasuk juga ketidakberhasilannya dan tentu harus dengan tolak ukurnya, sehingga didalam penilaiannya bisa dan sedapat mungkin secara objektif terhadap pelaksanaan program pengembangan pendidikan agama Islam, sesuai dengan maksud dan tujuan yang sejak awal telah ditetapkan terlebih dahulu.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam membuat sesuatu produk, tentu terdapat berbagai komponen dalam bentuk baik perangkat lunak maupun keras, termasuk juga bahan olahannya sebagai input yang selanjutnya diproses dan menghasilkan output, ini merupakan pola pikir yang sangat sederhana itu tentu harus memiliki pemahaman yang baik dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, apa lagi bahwa Yayasan Pendidikan Islam ini memiliki ciri dan khas yaitu pendidikan kepesantrenan yang bersifat tradisional yang berkembang terlebih dahulu dari pendidikan yang bersifat modern.

Pengembangan unit-unit kegiatan baik yang bersifat pendidikan formal maupun pendidikan non formal, termasuk yang lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam Akta Pendiriannya. Telah dicoba dilaksanakan selama kurun waktu tiga belas tahun dengan hasil sebagaimana disampaikan pada awal tulisan ini. Dari hasil kegiatan tersebut tentu akan dilanjutkan sebagai bahan evaluasi sejauhmana keberhasilan / ketidakberhasilan dengan tolak ukur yang telah disepakai secara objektif, misalnya diukur dari dari angka kenaikan kelas, tingkat kelulusan, etika/moralitas peserta didik, atau tolak ukur-tolak ukur lainnya yang mungkin bersifat relatif, tergantung bagaimana dan darimana memandang sudut pandang tersebut dilakukan.

1.2. Kondisi Permasalahan

1.3. Maksud, Tujuan dan Sasaran

1.3.1. Maksud

Menyusun rencana program pengembangan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Hidayah ke tahapan berikut sampai tahun 2012

1.3.2. Tujuan

1. Meningkatkan kinerja Yayasan dalam rangka pengembangan pendidikan agama Islam pada unit-unit kegiatan pendidikan yang ada dilingkungan lembaga Yayasan.

2. Meningkatkan kemampuan pada setiap unit kegiatan dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar dan mengajar.

3.

1.3.3. Sasaran

BAB II

TINJAUAN TERHADAP HASIL YANG DICAPAI

2.1. Aspek Kelembagaan

Bidang kelembagaan ini sangat penting mengingat bahwa lembaga ini merupakan wadah untuk menampung, menciptakan kegiatan-kegiatan yang diinginkan, apalagi Yayasan harus menaungi, mengawasi, mengendalikan sekaligus menserasikan hubungan antara unit-unit kegiatan, agar dapat berjalan dengan baik. Jadi fungsi lembaga Yayasan sangat strategi dan penting dalam menjalankan opersaional seluruh unit-unit kegiatan, baik yang sifatnya kedalam maupun menjalin hubungan dengan pihak luar. Sehingga apabila muncul permasalahan, tantangan, hambatan atau ketidakharmonisan yang terjadi di unit-unit kediagatan Yayasan, hal itu menjadi sebuah potensi, peluang dan kekuatan yang perlu diolah menjadi suatu produk yang menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi perkembangan Yayasan selanjutnya.

Oleh karena itu administrasi, manajemen, prinsip organisasi menjadi suatu syarat penting sebagai sarana yang harus betul-betul diperhatikan, dipahami dan disepakati oleh semua komponen yang ada di dalamnya, yang ditindaklanjuti dengan pelaksanaan yang konsisten sebagai suatu sistem yang diterapkan di Yayasan.

Dari penyelusuran terhadap kondisi umum, perjalan kegiatan Yayasan, tampaknya adanya suatu keberhasilan dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan, yang sedikit banyak pengaruh terhadap munculnya suatu kepercayaan terhadap peran dan fungsi Yayasan. Hal ini sesuai dengan buku program pengembangan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Hidayah yang dibuat tahun 1994. Di dalam buku tersebut dikatakan bahwa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

1. Tahap perintisan / Konsolidasi

2. Tahap Pembenahan

3. Tahap Pemantapan serta pengembangan. Pada tahap ini diasumsikan sudah memasuki tahapan pembenahan untuk mengembangkan landasan yang kokoh menuju kondisi Yayasan yang memiliki kemampuan minimal untuk melaksanakan fungsi dan perannya.

Berikut ini, gambaran tentang kondisi Yayasan dari aspek kelembagan, baik dari sisi keberhasilan maupun dari sisi ketidakberhasilan.

No

Kondisis Kelembagaan

Keberhasilan

Ketidakberhasilan

1

Telah terbentuknya unit-unit Kegiatan pendidikan Formal dan Non Formal serta kegiatan diluar pendidikan (BMT)

Dalam pelaksanaan operasional Yayasan belum tercipta/terbentuk secara baik sistem organisasi, administrasi dan manajemen dalam menunjang kegiatan-kegiatan yang ada secara profesional.

2

Terselenggaranya pelaksanaan unit-unit kegiatan pendidikan dan telah memiliki legalitas formal dari pemerintah

Belum adanya aturan baku (Anggaran Rumah Tangga Yayasan)/SofWare untuk menciptakan hubungan antar unit kegiatan dan aturan pokok lainnya, sebagai bahan rujukan dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang ada dilingkungan Yayasan.

3

Terpenuhinya personal pendidikan dalam kualifikasi standar minimal baik dari segi kuantitas maupun kualitas

Sedikit adanya kurang kurang koordinasi, jalinan komunikasi yang mengakibatkan ketidakharmonisan antara satu dengan yang lainnya.

4

Secara umum pelaksanaan fungsi dan peran Yayasan pada ukuran minimal sudah terselenggara dan sudah tersosialisasikan.

2.2. Pengembangan Pendidikan

Berikut ini, gambaran tentang kondisi Yayasan dari aspek pengembangan pendidikan, baik dari sisi keberhasilan maupun dari sisi ketidakberhasilan.

No

Kondisis Pengembangan endidikan

Keberhasilan

Ketidakberhasilan

1

Dengan terselenggaranya proses belajar mengajar dalam kurun waktu 13 tahun terdapat indikator keberhasilan.

Masih terdapat pandangan atau kesan kurang baik terhadap kualitas pendidikan yang ada dilingkungan pendidikan yang ada di lingkungan Yayasan.

2

Naiknya perkembangan minat orang tua untuk mendidik anaknya baik ke pesantren maupun ke Madrasah baik Diniyah maupun Tsanawiyah, dengan mengarah pada standar jumlah siswa/santri dalam satu kelas (Lihat Grafik Keadaan Siswa/Santri).

Masih sedikit dirasakan kurang adanya kebersamaan, yang lebih mengarah kepada kepentingan.

3

Adanya berbagai motivasi dalam menitipkan anak ke lembaga Pendidikan yang ada di Yayasan, diantaranya, sebagai berikut:

a. Muncul karena keinginan sendiri dari anak dan mendapat dorongan dorongan dari orang tuanya.

b. Ada yang berasal dari keinginan anak tetapi tidak mendapat dorongan dari orang tua

c. Ada orang tua yang berkeinginan untuk menyekolahkan dan masuk ke Pesantren

d. Ada siswa yang disekolah ke Alhidayah karena tidak masuk di sekolah lain

e. Tingkat kelulusan cenderung selalu tinggi dengan nilai angka cukup tinggi pula

Sedikit adanya kurang kurang koordinasi, jalinan komunikasi yang mengakibatkan ketidakharmonisan antara satu dengan yang lainnya.

Sumber daya manusia tenaga pendidik yang masih memerlukan peningkatan kemampuan, terutama penguasaan penyampaian materi pelajaran / didaktik dan metodik

2.3. Sumber Daya Manusia

2.4. Aspek Ekonomi dan Keuangan

Dalam pengembangan ekonomi perlu melihat kondisi potensi yang tumbuh dan berkembang saat ini yaitu kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan dan berkaitan dengan kegiatan ekonomi, oleh karena itu gambaran umum yang bahkan tersebut dapat dijelaskan sebagai bahan untuk dikaji. Gambaran itu dalam skala atau lingkup wilayah luas atau dalam lingkup kecil dimana dan siapa yang akan membuat pengembangan ekonomi.

  1. Letak Geografi

Secara geografi, letak Pusat Kegiatan Pendidikan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Hidayah terletak di Lokasi Kampung Ciulu Desa Cicapar Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis, letaknya cukup strategis karena dilalui oleh jalan raya yang menghubungkan jalan kota-kota kecil atau sedang, dimulai Kota Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kota Kecamatan Banjarsari – Padaherang – Kalipucang – Pangandaran dan Cikulang. Jarak ke kota-kota tersebut adalah :

1. Terhadap kota yang berdekatan, kota Banjarsari dan Padaherang kurang lebih 5 Km

2. Terhadap Kota pangandaran kurang lebih 40 km, sedang terhadap Kota Banjar adalah 25 km, terhadap kota Kabupaten Ciamis adalah 50 km, terhadap Ibu Kota Propinsi Jawa Barat kurang lebih 180 km

Dari kota-kota tersebut ada kota yang tampaknya telah memiliki fungsi diantaranya merupakan kota wisata. Daerah wisata ini sudah menjadi tujuan wisata sehingga oleh pemerintah Daerah kabupaten Ciamis dari sisi Pendapat Asli Daerah (PAD) merupakan primadona sumber pendapatan yang paling tinggi.

Dilihat dari letak geografinya termasuk daerah kabupten ciamis selatan yang memiliki potensi ekonomi yang bersumber dari sektor pertanian

2.5. Sarana Prasarana Fisik

2.6. Aspek Kemasyarakatan

a. Perkembangan Pembinaan terhadap Masyarakat

Sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar bahwa salah satu kegiatan yang akan dikembangkan adalah pembinaan keagamaan terhadap masyarakat dalam bentuk Majlis Ta’lim yang sudah ada sebelumnya, jadi tinggal meningkatkan baik dari segi kauntitas maupun dari segi kualitas materi keagamaan sesuai dengan kondisi dasar pemahaman yang dimiliki oleh masyarakat saat ini. Untuk itu dibawah ini dicoba melihat sejauhmana tingkat pemahaman dan praktek keagamaan secara umum yang terdapat di masyarakat Desa Ciulu secara khusus dan masyarakat umum di luar Desa Ciulu.

Berdasarkan statistik secara nasional, dari berbagai wilayah sampai ke daerah-daerah pelosok desa-desa mayoritas beragama Islam, sehingga masyarakat Indonesia penduduk yang agamis.

b. Perkembangan Agama Islam

2.7.Kesimpulan Saran dan Pendapat

0 komentar:

Posting Komentar